cover
Contact Name
Rusmin Abdul Rauf
Contact Email
tahdis@uin-alauddin.ac.id
Phone
+6282344228117
Journal Mail Official
tahdis@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36 Romangpolong, Gowa, Sulawesi Selatan Kampus II Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis
ISSN : 20867891     EISSN : 27162109     DOI : 10.24252/tahdis
Tahdis : Jurnal Kajian Ilmu Hadis adalah jurnal Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Alauddin Makassar yang berisi artikel ilmiah dan hasil penelitian berkaitan tentang Hadis dan Ilmu Hadis.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2016)" : 7 Documents clear
POLEMIK HADIS TENTANG NIKAH MUT’AH Aisyah Arsyad
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.579 KB) | DOI: 10.24252/tahdis.v7i2.2782

Abstract

Menikah merupakan Sunnah Nabi yang memilki aturan dan tata pelaksanaan sesuai dengan tuntunan. Perkawinan mengikat dua manusia ataupun dua rumpun keluarga, lalu berkembang dan bertumbuh, berkembangbiak menciptakan generasi ke generasi. Metode pemahaman dan pengkajian hadis harus ebih mendalam, karena berimplikasi pada fiqh dan menimbulkan perbedaan-perbedaan yang cukup mendasar. Dengan adanya fakta seperti ini maka konsep maslahat dan mafsadat harus menjadi bahan pertimbangan. Oleh sebab itu perlu dikembangkan konsep maslahat dalam mengkaji hadis terutama untuk menentukan kualitas matan karena regulasi tentang kriteria kesahihan suatu matan hadis sangat berpeluang menimbulkan perbedaan pendapat dalam menginterpretasi suatu matan hadis.
SIRI’ NA PACCE DALAM SUKU MAKASSAR PERSPEKTIF AL-QUR‘AN DAN HADIS St Magfirah
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.091 KB) | DOI: 10.24252/tahdis.v7i2.2778

Abstract

Harga diri merupakan hal yang sangat urgen. Sehingga, perlu dipelihara dan dijunjung tinggi bahkan di kalangan masyarakat Makassar akan marah jika ada yang meremehkan ataupun menginjak harga diri mereka. Hal inilah yang dimaksud di kalangan masyarakat Makassar ialah siri’ na pacce. Namun, dewasa ini, pemahaman siri’ na pacce dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat mulai pudar dikarenakan, pengaruh globalisasi yang tidak dapat di-filter. Padahal, saat ini maraknya terjadi kriminal dikarenakan krisis moral. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian terhadap siri’ na pacce di masyarakat Makassar untuk dapat menjadi cerminan kehidupan masyarakat setempat. Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode library research atau kajian pustaka.Berdasarkan referensi yang penulis dapatkan, penulis menyimpulkan bahwa siri’ na pacce merupakan harga diri yang diterapkan karena dilatarbelakangi oleh kisah seorang lelaki membawa lari wanita dan menikahinya tanpa persetujuan kedua belah pihak.
GENDER PERSPEKTIF HADIS Abdul Mutakabbir
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.219 KB) | DOI: 10.24252/tahdis.v7i2.2779

Abstract

Gender merupakan bahasan aktual dan menjadi bahan diskusi di setiap pertemuan ilmiah. Para pemikir atau kaum feminis khususnya “mengabdikan diri” untuk menjadikannya sentral kajian dan memperkenalkannya secara luas. Sebahagian masyarakat tidak tahu dan tidak ingin mengetahuinya, sementara sebahagian lainnya mendalaminya dan tidak jarang “kebablasan” dalam memaknai makna gender dalam menjalani kehidupan. Bahasan tentang gender bukanlah sesuatu yang baru, melainkan telah diungkap dalam al-Qur’an, misalnya dalam persamaan keimanan, ibadah dan beberapa aktifitas lainnya. Lebih spesifik, nabi Muhammad saw. memisi misi tentang gender. Ia hadir untuk mengangkat derajat sekaligus memuliakan kaum wanita. Memberikan peran dalam berbagai lini kehidupan, memberikan hak yang diiringi dengan kewajiban. Wanita harus memiliki peran dalam segala lini kehidupan selama tidak menyimpang dari kodratya sekaligus tidak menghianati penghormatan yang telah diberikan oleh nabi Muhammad saw. melauli tetesan air mata dan aliran darah. Oleh karenanya, tulisan ini lahir untuk menginformasikan bahwa perdebatan gender dewasa ini merupakan salah satu konsen Nabi saw. dalam menebar kedamaian di alam ini dan menggunakan hak serta melaksanakan kewajiban masing-masing dengan tidak melampau batas sesuai dengan keinginan syahwat dan akal-akalan belaka.
MANHAJ AL-RAMAHURMUZI DALAM KITAB AL-MUHADDIS AL-FASIL BAIN AL-RAWI WA AL-WA’I Rahmat Sandi
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.776 KB) | DOI: 10.24252/tahdis.v7i2.2780

Abstract

Al-Ramahurmuzi merupakan ulama hadis dan ilmu hadis terkemuka pada abad ketiga dan keempat hijriyah. Bahkan bukan hanya ilmu hadis, dia pun terkenal sebagai seorang sastrawan dan sejarawan pada masanya, meskipun dominannya dikenal sebagai ulama ilmu hadis karena karyanya yang tercatat sebagai karya pertama dalam bidang ilmu hadis. Kajian yang digunakan pada artikel ini adalah library research sehingga kajiannya mengumpulkan beberapa literatur yang terkait. Perkembangan ilmu hadis telah ada sejak Rasulullah saw. dan terus berkembang hingga menjadi sebuah ilmu yang mandiri. Para ulama yang berkecimpung di bidang hadis dan ilmu hadis harus terus mengembangkan metodologi ilmu hadis, agar tidak terjadi stagnan seperti yang pernah dialami pada abad ketigabelas dan empatbelas awal.  Berbagai karya yang ditulis oleh Al-Ramahurmuzi harus menjadi salah satu pijakan untuk memunculkan karya-karya agar memperkaya pengetahuan cendikiawan masa kini khususnya pada bidang hadis dan ilmu hadis.
PERAN DAKWAH WANITA DALAM PERSPEKTIF HADIS Wa Salmi
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.815 KB) | DOI: 10.24252/tahdis.v7i2.2776

Abstract

Dakwah merupakan seruan kepada manusia menuju jalan yang benar untuk keselamatan dunia dan akhirat. Pada awal penyebaran Islam, pengetahuan umat muslim pada saat itu didapatkan melalui dakwah Nabi Muhammad saw. kepada mereka. Perilaku buruk yang dilakukan kepada perempuan sebelum Islam, menjadikan perempuan objek dari tindak kekerasan. Setelah datangnya Islam yang dibawa oleh Nabi mengangkat derajat kaum wanita, peradaban yang buruk itu perlahan mulai hilang. Nabi saw. mengajarkan kepada para sahabatnya segala hal yang berkaitan tentang agama ataupun yang lain melalui majelis-majelis dakwah. Majelis-majelis dakwah ini banyak diikuti oleh para sahabat laki-laki. Keingintahuan para wanita muslim saat itu terhadap ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu lainnya, membuat mereka ingin belajar melalui Nabi saw. dan meminta kepada Nabi untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama atau hal-hal yang lain kepada mereka majelis-majelis ilmu perempuan. Semua hal yang berkaitan tentang persoalan perempuan ditanyakan kepada Nabi. Melalui pembelajaran inilah kehidupan kaum wanita menjadi lebih baik. 
AL-IRAQI DAN PEMIKIRANNYA DALAM KITAB AL-TABSHIRAH WA AL-TADZKIRAH Amrullah Harun
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.494 KB) | DOI: 10.24252/tahdis.v7i2.2781

Abstract

Ulama hadis dahulu sangat memperhatikan faidah atau nilai yang dapat diambil oleh para pembaca karyanya. Memberikan penjelassan dengan penjelasan yang sangat luas namun dapat diringkas secara tepat tanpa adanya perpanjangan kata yang tidak berfaidah. Kefahaman al-Iraqi sangat penting dikaji dalam ketika men-syarh kitab Ibnu Sholah karena keluasan ilmunya dapat menambahkan hal-hal yang baru dalam penulisannya.Tulisan ini berupaya memberikan kontribusi tentang al-Iraqi dan Pemikirannya agar menjadi sebuah khazanah kekayaan keilmuwan dikalangan pengkaji hadis dan ilmu hadis, lebih spesikfik pada bidang ulum hadis khusunya dalam bidang takhrij al hadis.
KONTROVERSI KEADILAN PARA SAHABAT (PERTARUNGAN DALAM KRITIK HADIS) Darsul S Puyu
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.298 KB) | DOI: 10.24252/tahdis.v7i2.2777

Abstract

Predikat generasi sahabat sebagai generasi terbaik, adalah karena mereka produk pertama umat Islam yang dididik langsung oleh Nabi Muhammad saw. Sekalipun demikian, sebagai manusia biasa para sahabat tidak terbebas dari melakukan kesalahan dan dosa. Keadilan sahabat menjadi dipertanyakan mengingat banyaknya fakta sejarah yang mencoreng kredibilitas sahabat sebagai generasi terbaik. Keadilan para sahabat memang mendapat jaminan dari Alquran atau Hadis. Keadilan sahabat itu jelas belum dikatakan absolut berlaku pada masa awal-awal pembentukan tasyrik. Keadilan itu hanya berlaku setelah para sahabat memiliki tingkat kematangan dan kemapanan agama yang baik. Secara umum dapat dikatakan sahabat Nabi sebagai generasi yang adil, namun, secara individu ada di antara sahabat yang tetap pernah terlibat dengan kasus pendustaan terhadap nabi, atau mereka yang terlibat dalam kasus poltik atau kasus asusila.Implikasinya, semua generasi dapat menjadi generasi terbaik, selama mereka patuh dan taat kepada aturan-aturan Islam.Untuk menerapkan kaedah semua sahabat  adil yakni dalam memposisikan generasi sahabat secara umum, tetapi dalam mengkritisi pribadi sahabat, maka setiap individu harus diteliti tingkat akurasinya, sesuai dengan tingkat kematangan spiritual, intelegensi, kestabilan emosi, dan kemampuan mereka mengendalikan hawa nafsu.

Page 1 of 1 | Total Record : 7